Si Hijau Loreng-loreng


Pertama kali aku diperkenalkan dengan sosok dirimu oleh sahabatku yang bernama Radiana. kamu hadir dalam hari-hariku, yang disaat itu  telah memiliki seorang kekasih. Tetapi aku tidak bahagia dengannya namun saat kau hadir kau memberi warna baru di kehidupan ini. Iya, warna yang berbeda dari yang asalnya abu-abu menjadi hijau artinya ya seperti warna hijau yang segar dan penyejuk bagi hati. Rasa yang berbeda ini yang sebelumnya belum pernah kurasakan, aku mulai menyukaimu, menyukai kehadiranmu dalam hidupku.
Saat itu hari dimana kau menyatakan perasaanmu padaku tepat awal bulan Mei, kamu utarakan semua perasaanmu padaku, kamu bilang aku segalanya. Lantas aku berfikir ternyata kali ini cintaku tidak bertepuk sebelah tangan namun aku bingung karna disaat itu aku berstatus sudah punya pacar. Mungkin aku jahat sangat jahat karena telah main dibelakang dengan yang lain, tapi perasaan ini gak bisa dibohongi lagi. Pada akhirnya aku menerima Agus Purwanto sebagai kekasih keduaku namun dihatiku dia yang pertama saat itu.
Diantara keduanya tidak ada yang tahu hal ini termasuk sahabatku sendiri dia memperkenalkanku dengan agus karna dia kira aku sedang tidak punya pacar. Seminggu berlalu aku dan dika yaitu pacar pertamaku sangat-sangat berantakan dalam artian hubungan kita sudah diambang batas, dan akhirnya aku berkata jujur pada dika aku sudah tidak bisa melanjutkan hubungan ini dika lebih baik kita akhiri saja semuanya, tapi dika bersikeras tidak mau hubungan ini berakhir. Dika meminta alasan kenapa aku memutuskannya, aku menjawab karna telah ada orang lain dihati ini maaf dika aku memang wanita jahat tidak pantas berada disisimu. Kamu yang sangat begitu baik tapi aku tidak mencintaimu, maaf. Dika hanya menjawab ‘kamu jahat’ Tapi aku sangat menyayangimu aku tidak menyangka ternyata selama ini kamu bilang sibuk itu sibuk dengan yang baru, hah aku tolol begitu saja percaya. Saat itu Cuma maaf yang bisa kuucapkan pada dika. Dika terus mengirimiku pesan kata-kata yang begitu banyak tapi aku tidak membalas satupun. Yang aku ingat sampai saat ini dia berkata ‘aku akan selalu menyayangimu, aku berharap dia kekasih yang barumu bisa membuatmu bahagia, meskipun semua sudah berakhir aku harap kita tetap bisa berteman.’
Dengan dika telah berakhir tapi dia masih selalu seperti dulu menanyakan kabarku, menyapaku, padahal aku telah menyakitinya. Lembaran barupun terbuka kertas yang baru dengan tintanya siap mengisi sebuah cerita baru yang dengan agus didalamnya. Setiap hari-hari bersama agus semuanya terasa begitu singkat pertemuan pertama kita yang saat itu kita belum jadi pacar sangat begitu singkat sesingkat waktu berhenti saat kita saling bertatap satu sama lain berpandangan saat itu seolah terasa hanya kami berdua yang berada disitu padahal jelas-jelas ditempat itu begitu banyak orang berhalu lalang. Pertemuan pertama yang singkat dan membuatku tersenyum bahagia.
Kita memang jarang bertemu ya sangat berbeda dengan saat bersama dika setiap minggu saat kuliah llibur dia selalu bisa menyempatkan waktu untuk pulang ke sukabumi hanya untuk bertemu denganku. Berbeda dengan agus yang pekerjaan militernya membuatnya sangat sibuk dan hanya sedikit waktu bisa bersamaku. Baru bertemu sebentar saja sudah ada yang menelponnya yaitu komandannya, aku hanya bisa mendengar yang dia ucapkan ‘siap saya segera kesana’ seketika aku langsung sedih karna kita ga bisa ngobrol lama. Setelah ia selesai menerima telpon lalu dia berkata padaku ‘aku harus kembali lagi kesana, maaf ya ketemunya hanya sebentar, gak apa-apa kan?’ aku hanya tertunduk dan berkata ‘iya, gak apa-apa kok’. Terus dia bilang ‘jangan sedih gitu dong, nanti kalau aku ada waktu lama aku janji deh kita bakal main lama.’ Yaudah deh hanya kata itu yang terucap dari mulutku. Selanjutnya aku pergi  dia juga pergi dengan berbeda arah. Tapi sebelum pergi kita berjabat tangan dulu lalu dia merangkul pundakku sambil berkata ‘semangat ya sayang’. Sambil pergi dan tersenyum aku berkata ‘iya’ J
Begitulah pertemuan terakhir aku dan agus sebelum dia pergi mudik ke kampung halamannya di jawa timur sana. Saat bersamanya waktu terasa begitu cepat berlalu. Aku selalu bahagia saat chat di bbm sama dia, saat mendengar suaranya yang bagiku logat jawanya yang khas begitu lucu selalu buatku tersenyum, di setiap shalatku tak lupa aku selalu menyebut namanya dalam do’aku, entah lebay atau apalah yang pasti pacaran kali ini saat bersama agus begitu berbeda ya membuatku berbeda. Tiada hari aku selalu memikirkannya dalam lamunku, hanya dia yang ada di pikiranku. Mungkin aku baru sadar dan baru merasakan bahwa ini yang namanya “CINTA”.
Dua bulan lebih hubungan ini terjalin semoga kedepannya bisa terus bersamanya, dan semua halangan serta rintangan dalam hubungan kita bisa teratasi. Long last buat hubungan aku sama agus. Cerita selanjutnya akan segera datang ….

Warna-warni, pahit manis, semuanya akan melengkapi suatu hubungan begitu juga dengan hubungan kami meski baru seumur jagung tapi aku berharap kita bisa percaya satu sama lain, karna kunci dari suatu hubungan adalah kepercayaan dan kejujuran bukan? So to be continue …..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Komunikasi Bisnis (Pesan-pesan Bisnis)

Makalah Asuransi (Bank dan Lembaga Keuangan)

Pengertian Merkantilisme, Kapitalisme, Komunisme, Sosialisme, Fasisme, dan Demokrasi Ekonomi (Perekonomian Indonesia)